Sabtu, 15 Juni 2013

ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI PT. INDOSAT, TBK.

ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI PT. INDOSAT, TBK.

LAPORAN OBSERVASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Yang Diampu oleh Bapak Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.S.i

Disusun oleh :
Moch. Adi Surahman              (115120207113018)
Nur Rizka Adityanti               (115120207113027)
Zaim Aziz                               (115120207113034)
Rifky Alfian Hadi                   (115120207113040)

 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KAMPUS KEDIRI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KEDIRI

2013




KATA PENGANTAR


Penulis bersyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridho- Nya pembuatan laporan observasi yang berjudul “ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PT. INDOSAT, Tbk.” ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Laporan observasi ini penulis sampaikan kepada pengampu mata kuliah komunikasi organisasi sebagai pemenuhan tugas yang bersumber dari penelitian lapangan dan kajian pustaka (cetak dan elektronik). Tidak lupa, penulis berterimakasih kepada Bapak Akh. Muwafik Saleh, S.sos., M.Si. yang telah berjasa mencurahkan ilmu dalam mata kuliah ini, serta semua pihak yang berkontribusi secara langsung maupun tak langsung hingga selesainya karya tulis ini.
Penulis menerima dengan senang hati semua saran maupun kritik konstruktif dari Ibu dosen khususnya dan para pembaca lain pada umumnya apabila ada kekurangan- kekurangan dalam laporan observasi ini, dan juga demi kesempurnaan karya tulis ini, serta karya- karya penulis mendatang. Terakhir, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kediri, 13 Juni 2013
             Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... ....... i
KATA PENGANTAR...................................................................................            ....... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................            ....... iii

BAB I      PENDAHULUAN                                                                          
1.1  Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3  Tujuan Observasi..................................................................... 2
1.4  Manfaat Observasi.................................................................. 3
1.5  Metodologi
1.5.1   Metode......................................................................... 3
1.5.2   Sumber Data................................................................ 3
1.5.3   Populasi dan Sampel
1.5.3.1  Populasi............................................................. 3
1.5.3.2  Sampel.............................................................. 3
1.5.4   Teknik Pengumpulan Data........................................... 4
1.5.5   Teknik Penganalisisan Data.......................................... 4

BAB II    PAPARAN DATA DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI                
2.1 Gambaran Umum Profil Perusahaan .......................... ................. 5
        2.1.1 Sejarah....................................................................... 5
        2.1.2 viasi dan Misi............................................................. 8
        2.1.3 Dewan Komisaris dan Direksi..................................... 8
2.2 Tipe Organisasi..................................................................... 17
2.3 Budaya Organisasi................................................................. 18
2.4 Aliran Informasi dalam Organisasi......................................... 19
2.5 Dinamika Kelompok dan Team Work.................................... 21
2.6 Konflik dalam Organisasi...................................................... 21
2.7 Iklim Organisasi................................................................... 22
2.8 Teknologi Informasi dalam Organisasi................................... 22
2.9 Individu dalam Organisasi..................................................... 23

BAB III  PENUTUP                                                                                        
3.1  Kesimpulan............................................................................   ...... 24 
3.2  Saran.................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................  25
LAMPIRAN...............................................................................................  26



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
“Studi komunikasi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang objek- objek, juga studi mengenai objek- objek itu sendiri” (Pace & Faules, 2010: 3). Dari sini mensyarakatkan bahwa ada proses kognitif untuk mempelajari komunikasi organisasi, yang di dalamnya ada proses interpretatif.            
Masyarakat, cenderung memandang sebagai sesuatu yang baik apabila orang- orang berkecimpung dalam organisasi. Orang- orang inilah yang kemudian berlomba- lomba untuk menjadi salah satui bagian dari organisasi itu sendiri, misalnya menjadi anggota organisasi atau bahkan mendirikan organisasi dalam berbagai bidang. Harapan dan cita- cita untuk menjadi baik, lebih baik, dan yang terbaik muncul setelah itu. 
Salah satu organisasi/ perusahaan besar, dari sekian banyak bidang perusahaan yang ada di Indonesia adalah Indosat. “Indosat merupakan penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia yang bertujuan menjadikan Indonesia terkemuka, terintegrasi jaringan telekomunikasi dan layanan providering Indonesia” (www.indosat.com). Perusahaan besar seperti Indosat ini tentunya akan menarik untuk dibahas karena mereka mempunyai banyak implikasi besar untuk masyarakat. Hal ini yang membuat penulis memilih untuk mengadakan observasi di perusahaan tersebut, terutama dari aspek komunikasi organisasi yang ada di dalamnya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana gambaran umum profil perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
2.    Bagaimana tipe organisasi perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
3.    Bagaimana budaya organisasi perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
4.    Bagaimana aliran informasi organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
5.    Bagaimana dinamika kelompok dan team work organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
6.    Bagaimana pengelolaan konflik organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
7.    Bagaimana iklim organisasi perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
8.    Bagaimana teknologi informasi organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
9.    Bagaimana perubahan individu organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?

1.3  Tujuan Observasi
Secara khusus, tujuan observasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui gambaran umum profil perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
2.    Untuk mengetahui tipe organisasi perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
3.    Untuk mengetahui budaya organisasi perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
4.    Untuk mengetahui aliran informasi organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
5.    Untuk mengetahui dinamika kelompok dan team work organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
6.    Untuk mengetahui pengelolaan konflik organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
7.    Untuk mengetahui iklim organisasi perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
8.    Untuk mengetahui teknologi informasi organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?
9.    Untuk mengetaahui individu organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk.?


1.4  Manfaat Observasi
Secara umum, manfaat observasi ini adalah dapat memberikan pengetahuan, baik bagi penulis maupun masyarakat mengenai keadaan komunikasi organisasi suatu perusahaan, yang dalam hal ini PT. Indosat, Tbk. Ini dapat dijadikan salah satu bahan rujukan tentang penggunaan teori, serta dapat berorientasi praktis untuk evaluator keadaan komunikasi organisasi suatu perusahaan secara sederhana.

1.5  Metodologi
1.5.1 Metode
Metode yang digunakan di sini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti (Kuntoro, 2005, 105) (Jauhari, 2008: 35).

1.5.2 Sumber Data
Sumber data observasi ini terdiri atas dua jenis, yaitu person and paper. Person adalah orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melaluhi wawancara. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda- tanda berupa huruf (Arikunto, 2002: 107). Yang dimaksud dengan huruf di sini dokumen atau tulisan yang berupa karya ilmiah, baik artikel, makalah, maupun laporan- laporan (Jauhari, 2008: 35).

1.5.3 Populasi dan Sampel
1.5.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh kantor sales area di Indonesia.
1.5.3.2 Sampel 
Berkaitan dengan banyaknya populasi, observasi ini memerlukan pengambilan sampel.  Dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi” Adapun cara pengambilan sampel yang akan digunakan, yakni sampel wilayah atau area probalility sample setiap wilayah yang terdapat dalam populasi (Jauhari, 2008: 35). Di sini peneliti memilih kantor sales area Kediri yang beralamatkan di jalan jalan Airlangga no. 8, kota Kediri.

1.5.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara.  Pertama,  dengan cara mengadakan interview terpimpin yang dilakukan dengan membawa sederan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksudkan  dalam interview terstruktur. Data yg diperoleh dari interview terpimpin.  Kedua, dengan cara studi dokumentasi. Menurut Arikunto (202: 135) “Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang- barang tertulis,” (Jauhari, 2008: 36). Yang dimaksud dengan dokumentasi di sini adalah buku- buku yang sebagaimana tercatat dalam kok lama sekali.

1.5.5 Teknik Penganalisisan Data
Penelitian ini menggunakan dau jenis data, yakni data hasil interview terpimpin dan data hasil studi dokumentasi dan karya- karya ilmiah mahasiswa. Data- data tersebut adalah data kualitatif, maka penganalisisan-nya harus menggunakan konsep dasar analisis data kualitatif.



BAB II
PAPARAN DATA DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI


3.1 Profil Perusahaan PT. Indosat, Tbk.
3.1.1 Sejarah
PT Indosat Tbk didirikan oleh Pemerintah pada tanggal 20 November 1967 sebagai perusahaan investasi asing untuk menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969 untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan Organisasi Satelit Telekomunikasi Internasional, atau Intelsat, stasiun bumi dalam Indonesia untuk mengakses satelit-satelit di wilayah Samudera Intelsat untuk jangka waktu 20 tahun. Sebagai sebuah konsorsium global organisasi komunikasi satelit internasional, Intelsat memiliki dan mengoperasikan beberapa satelit telekomunikasi.
Mengikuti perubahan peraturan di industri telekomunikasi Indonesia pada tahun 1999 dan 2000, kami mulai menerapkan strategi yang dirancang untuk mengubah kita dari penyedia telekomunikasi internasional utama Indonesia menjadi terkemuka, terintegrasi jaringan telekomunikasi dan layanan providerin Indonesia. Pada tahun 2000, pengenalan Pemerintah UU Telekomunikasi, yang mendorong liberalisasi industri, langsung mempengaruhi bisnis kami. Pada tahun 2001, sebagai bagian dari inisiatif Pemerintah untuk merestrukturisasi industri telekomunikasi, kami mengadakan suatu perjanjian dengan Telkom untuk menghilangkan crossshareholdings kami masing-masing di beberapa anak perusahaan, yaitu:
·            pembelian 22,5% kepemilikan saham Telkom di Satelindo;
·            Akuisisi Telkom kepemilikan 35,0% di Telkomsel, dan
·           pembelian 37,2% kepemilikan saham Telkom di Lintasarta dan pembelian obligasi konversi Lintasarta yang dipegang oleh Telkom. 
Setelah diadakan perjanjian dengan Telkom, kami mengakuisisi kepemilikan efektif 45,0% di Satelindo, melalui pembelian PT Bimagraha Telekomindo, atau Bimagraha, pada tahun 2001 dan membeli sisa kepemilikan 25,0% di Satelindo dari DeTe Asia pada bulan Juni 2002. Untuk memperkuat struktur permodalan Satelindo dan menghapus persyaratan tertentu yang timbul dari utang Satelindo, kami membuat kontribusi tambahan modal kepada Satelindo sebesar US $ 75,0 juta pada bulan Juli 2002.
Pada bulan Agustus 2002, kami memasuki sektor telekomunikasi dalam negeri dengan mendapatkan lisensi untuk menyediakan layanan jaringan tetap lokal di wilayah Jakarta dan Surabaya. Kami mengerahkan sekitar 13.000 baris di daerah untuk menyediakan layanan telepon tetap lokal dan mengumumkan tujuan strategis kami untuk menjadi jaringan telekomunikasi terintegrasi terkemuka dan penyedia layanan di Indonesia. Pada tahun 2002, Pemerintah melakukan divestasi 517.500.000 lembar saham, mewakili sekitar 50,0% dari saham Seri B kita pada saat itu, dalam dua tahap. Pada bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari saham yang beredar kita melalui tender global yang dipercepat.
Pada bulan Desember 2002, Pemerintah menjual 41,9% dari saham Seri B kita ke mantan anak perusahaan dari STT. Pada tanggal 31 Maret 2009, Pemerintah memiliki 14,29% dari saham yang beredar kita, termasuk satu saham Seri A, dan ICLM dan ICLS dimiliki sekitar 65,0% dari saham Seri B di Perusahaan. ICLM dan ICLS dimiliki oleh Qtel. Sisanya 20,71% dari saham Seri B ditempatkan kami dimiliki oleh pemegang saham publik per tanggal 31 Maret 2009. Lihat "Butir 6:. Direksi, Manajemen Senior dan Karyawan-Kepemilikan Saham".
Pada tanggal 20 November 2003, kami bergabung dengan Satelindo, Bimagraha dan IM3 dan semua aktiva dan kewajiban anak perusahaan warisan seperti itu dialihkan kepada kami pada tanggal tersebut. Sejak memasuki pasar selular Indonesia melalui pembelian Satelindo dan pendirian IM3 dan integrasi berikutnya dari perusahaan tersebut pada tahun 2003, jasa selular telah menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan usaha kami.
Pada tanggal 22 Juni 2008, Qtel membeli semua saham yang diterbitkan dan disetor masing-masing ICLM dan ICLS, berdasarkan suatu SharePurchase Perjanjian tanggal 6 Juni 2008 antara Qtel dan STT, suatu perusahaan yang didirikan di Singapura. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham, Qtel, melalui anak perusahaannya, Qatar South East Asia Memegang SPC, memperoleh saham ICLM dan ICLS dari Asia Mobile Holdings Pte. Ltd, atau AMH, suatu perusahaan yang didirikan di Singapura, yang 75,0% dimiliki secara tidak langsung oleh STT Communications Ltd dan 25,0% secara tidak langsung dimiliki oleh Qtel. Setelah akuisisi ini, perubahan pengendalian terjadi di Indosat dan Qtel, dan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, ICLS dan Qatar South East Asia Memegang SPC, melakukan penawaran tender wajib untuk membeli hingga 1.314.466.775 Saham Seri B, yang mewakili sekitar 24,19% dari total kami ditempatkan dan Saham Seri B (termasuk Saham Seri B yang diwakili oleh ADS), dengan harga pembelian dolar AS yang setara dengan Rp369, 400 per ADS dan Rp7, 388 per Saham Seri B, bersih kepada penjual secara tunai (tanpa bunga dan tunduk pada pemotongan pajak diperlukan). Setelah penyelesaian penawaran tender pada tanggal 5 Maret 2009, Qtel dan anak perusahaan memegang sekitar 65,0% dari modal saham yang beredar kami. (http://www.indosat.com/About_Us/Corporate_Profile/History).
Sales Area yang ada di Kediri yang mengatasi kota dan kabupaten Kediri serta kabupaten Nganjuk, diresmikan tahun 2009 oleh Walikota Kediri, dr. Samsul Ashar, Sp.pd.. Gedung Sales Arean ini beralamatkan di jalan Airlangga No. 8 Kota Kediri. Di sini sekaligus sebagai tempat galeri Indosat.

3.1.2 Visi dan Misi
3.1.2.1 Visi
Untuk menjadi fokus, jaringan terkemuka selular / nirkabel terintegrasi telekomunikasi dan penyedia jasa di Indonesia.
3.1.2.2  Misi
·           Untuk menyediakan dan mengembangkan produk inovatif dan kualitas, layanan, dan solusi, yang menawarkan nilai terbaik bagi pelanggan kami.
·           Untuk terus menumbuhkan nilai-nilai pemegang saham.
·           Untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan

3.1.3 Dewan Komisaris dan Direksi
          3.1.3.1 Dewan Komisaris

1. HE Sheikh Abdulla Mohammed SA Al Thani

Sheikh Abdulla Mohammed SA Al Thani telah menjadi Presiden Komisaris sejak Agustus 2008. Sheikh Abdulla saat ini Ketua Dewan Direksi Qtel. Dalam kapasitasnya sebagai Chairman, beliau telah mengembangkan sistem corporate governance Qtel untuk menjamin Qtel dikelola sesuai dengan praktik internasional. Sheikh Abdulla telah juga melakukan restrukturisasi dan regional ekspansi Qtel. Setelah akuisisi Qtel berbasis di Kuwait Wataniya, yang dianggap pada waktu itu menjadi transaksi telekomunikasi terbesar di dunia Arab, Sheikh Abdulla ditunjuk Ketua Wataniya. Sheikh Abdulla juga merupakan anggota dari Qatar perencanaan dewan dan Kepala Royal Court (Amiri Diwan) dari 2000 hingga 2005. Sheikh Abdulla memiliki latar belakang yang beragam baik dalam bidang militer maupun penerbangan dan merupakan penerbang bersertifikat (instruktur) oleh British Royal Air Force.
2. Dr Nasser Mohammed Marafih
Dr Nasser Mohammed Marafih telah menjabat sebagai Komisaris sejak Agustus 2008 dan juga merupakan Ketua Komite Anggaran kami Remunerasi dan. Dr Marafih memulai karirnya di Qtel pada tahun 1992 sebagai penasehat ahli dari Universitas Qatar dan kemudian ditunjuk sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan pada tahun 1994 dan Chief Executive Officer pada tahun 2002. Dia sukses membawa Qtel melewati program transformasi dan restrukturisasi unit bisnis dan corporate centers. Ia memainkan peran penting dalam akuisisi Qtel atas Wataniya berbasis di Kuwait pada 2007, kesepakatan strategis dengan AT & tT untuk memperoleh kepemilikan di NavLink. Dr Marafih memiliki gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Elektro, Master of Science dan Ph.D. dalam komunikasi rekayasa, semuanya dari George Washington University di Amerika Serikat. Dr Marafih telah berpartisipasi dalam berbagai Komite pemerintahan tingkat tinggi di Qatar dan merupakan anggota Dewan Direksi dari sejumlah anak perusahaan Qtel. Dr Marafih juga menjabat sebagai dosen dan asisten profesor di Jurusan Teknik Elektro dari Universitas Qatar. Dia telah menjadi anggota dari Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc selama lebih dari sepuluh tahun.
3. Rachmat Gobel
Rachmat Gobel sebagai Komisaris Perseroan sejak Agustus 2008. Dia saat ini adalah Ketua Gobel Group perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan, perdagangan, jasa, manajemen logistik terpadu serta makanan dan perhotelan, termasuk industri katering.Gobel Group adalah mitra patungan Indonesia dari Matsushita Electric Industrial Co, Ltd, pemimpin global dalam elektronik dan barang-barang elektronik yang dipasarkan dengan merek Panasonic. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kadin). Mr Gobel lulus dengan gelar Bachelor of Science Degree dalam bidang Perdagangan Internasional dari Universitas Chuo, Tokyo pada tahun 1987 dan dianugerahi gelar Doktor kehormatan dari Universitas Takushoku, Tokyo, Jepang pada tahun 2002. Pada tahun 2009, ia menerima bergengsi "Distinguished Engineering Award di Manufaktur Teknologi" dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Beliau juga aktif terlibat dalam beberapa kegiatan sosial, termasuk Komite Olimpiade Indonesia dan Palang Merah Indonesia.
4. Richard Farnsworth Seney
Richard Farnsworth Seney telah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak September 2012. Beliau telah menjadi Chief Operating Officer Qtel International (QI) sejak 2007 hingga saat ini, Presiden dan Chief Executive Officer MCT Corp (termasuk para pendahulunya) 1992-2007, Executive Vice President dan General Manager dari MCT Investors, LP dari 1987-2002, dan Executive Vice President dan Chief Financial Officer Charisma Communications Corporation 1985-1992. Mr Seney memperoleh gelar Sarjana di Commerce dari University of Virginia McIntire School of Commerce.
5. Rionald Silaban
Rionald Silaban menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2008 dan ditunjuk sebagai anggota Komite Manajemen Risiko pada tahun yang sama. Dia saat ini menjabat sebagai Direktur Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Departemen Keuangan di Indonesia. Di masa lalu ia menduduki beberapa posisi termasuk sebagai Direktur Manajemen Risiko Fiskal Departemen Keuangan sejak 2006 hingga 2008, Penasehat Senior di Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat sejak 2004 hingga 2006, Kepala Divisi Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan sejak tahun 2002 sampai 2004, Kepala Divisi Pengawasan Aset Badan Penyehatan Perbankan Indonesia dari 2000 sampai 2002, Kepala Divisi Jasa Keuangan di Biro Hukum Departemen Keuangan sejak 1998 hingga 2000, Wakil Direktur untuk Direktorat Privatisasi untuk Direktorat Umum Badan Badan Usaha Milik Departemen Keuangan sejak 1997 hingga 1998, Kepala Seksi Biro Hukum Departemen Keuangan sejak 1994 hingga 1997 dan Kepala Sekretariat Komite Privatisasi Departemen Keuangan sejak 1994 hingga 1997. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan LL.M. gelar dari Georgetown University Law Centre, Washington DC di Amerika Serikat, pada tahun 1993.
6. Soeprapto SIP

Soeprapto SIP telah menjabat sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite Audit sejak bulan Juni 2005. Di masa lalu, beliau telah memegang beberapa jabatan, seperti Asisten Personil dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat Republik Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 2001 dan Komisaris PT Nusariau Kencana Coal 2001-2003. Selain itu, Mr Soeprapto telah menjabat sebagai Komisaris PT Mentari Abdi Pertiwi 2004-2006. Beliau memperoleh gelar di bidang Ilmu Politik dari Universitas Terbuka, Jakarta dan mengikuti pelatihan di Lembaga Pertahanan Nasional Indonesia.

7. George Thia Peng Heok

George Thia Peng Heok menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Juni 2008 dan ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit pada tahun yang sama. Ia menjadi anggota Komite Manajemen Risiko pada Agustus 2008. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur / Konsultan di Asiainc Private Limited. Di masa lalu ia telah menduduki beberapa posisi, termasuk sebagai Konsultan Singapore Exchange sejak 2005 sampai 2008, Konsultan / Direktur Strategic Advisor Private Limited sejak tahun 2003 hingga 2006, Ketua Eksekutif MediaStream Limited sejak tahun 1999 hingga 2003, Direktur / Konsultan Phoenix Capital Private terbatas dari 1995 hingga 1998, Ketua Eksekutif Asia Matrix Limited sejak tahun 1993 sampai 1995, Managing Director, Lum Chang Securities Private Limited 1991-1993, Managing Director, Sun Hung Kai Securities Private Limited 1989-1991, Managing Director, Merrill Lynch International Bank Terbatas 1987-1989, Direktur Eksekutif / Partner, Kay Hian Private Limited 1985-1987 dan Managing Director, Morgan Grenfell (Asia) Limited 1975-1985. Mr Thia adalah Akuntan Publik Bersertifikat dan Anggota Fellow dari kedua Chartered Association of Certified Accountants (United Kingdom) dan Singapore Institute of Directors.


8. Chris Kanter
Chris Kanter telah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Mr Kanter adalah seorang pengusaha Indonesia dan pemimpin komunitas bisnis, yang berada di barisan depan dari agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Seorang insinyur terlatih, dia Ketua dan Pendiri Sigma Sembada Group; pemain utama sebagai kontraktor turnkey serta transportasi dan logistik. Komitmen Chris 'dan pengabdian kepada pembangunan ekonomi bangsa dan reformasi ditunjukkan lewat perannya sebagai anggota Dewan Ekonomi Nasional yang telah ditunjuk oleh pemerintah Republik Indonesia. Kontribusinya juga memperpanjang lebih luas untuk menyertakan: Ketua Dewan Pendiri Swiss German University, Wakil Ketua Dewan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia dan Wakil Presiden Komisaris PT. Bank BNP Paribas Indonesia. Chris juga menjabat sebagai anggota Kongres Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (1998-2002).
9. Rudiantara
Rudiantara ditunjuk sebagai Komisaris Independen efektif per November 1, 2012. Saat Rudiantara adalah CEO PT. Bukitasam Transpacific Railways dan PT. Rajawali Asia Resources. Rudiantara sebelumnya memegang berbagai posisi, termasuk Komisaris Independen & Ketua Komite Audit PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), Deputi CEEO PT.PLN (Persero), Deputi CEO PT. Semen Gresik (Persero), Tbk., Direktur PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Telekomindo Primabhakti COO, Komisaris PT. Excelcomindo Pratama, Komisaris Bank Pos dan Direktur PT. Telekomunikasi Seluler Indonesia-Telkomsel. Ia menerima gelar MBA dari IPPM dan Sarjana Statistik dari Universitas Padjadjaran.
10. Beny Roelyawan
Beny Roelyawan diangkat sebagai Komisaris pada bulan Juni 2012. Mr Roelyawan saat ini menjabat sebagai Deputi III Kementerian Negara BUMN. Sebelumnya ia memegang posisi termasuk Staf Ahli Politik, Kepala Sub Direktorat Ekonomi Produk dan Politik Luar Negeri Keamanan, Wakil anggota Pengolahan dan Productions. Ia menerima Penghargaan Kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun pada tahun 2001 dan Satyalancana Karya Satya XX Tahun pada tahun 2005. Meraih Sarjana Ekonomi Usaha dari Universitas Diponegoro.

          3.1.3.2 Direksi

1. Alexander Rusli

Alexander Rusli diasumsikan peran Direktur Utama dan CEO pada 1 st November 2012 setelah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Sebelum November 2012 Mr Rusli adalah Managing Director di Northstar Pacific, dana Private Equity yang berfokus pada South East peluang Indonesia dan Asia. Sebelum perannya dalam Northstar Pacific, Mr Rusli disajikan untuk Pemerintah Indonesia selama sembilan tahun. Dalam enam tahun pertama dalam pemerintahan ia adalah seorang Konsultan Ahli untuk Menteri Komunikasi dan Informatika, di mana ia terlibat dalam perumusan kebijakan dan regulasi di Telekomunikasi, Media dan industri Pos.Dalam tiga tahun terakhir ia adalah seorang Staf Ahli Menteri Badan Usaha Milik Negara, mengawasi 140 perusahaan milik negara dengan lebih dari 500 anak perusahaan. Selama periode itu ia juga memegang berbagai posisi perusahaan milik negara termasuk: Komisaris PT Krakatau Steel (Persero), PT Geodipa Energi, PT Kertas Kraft Aceh. Sebelum posting-nya di pemerintahan, Pak Rusli telah memegang posisi sebagai Konsultan bagi Pricewaterhouse Coopers Management Consulting, Indonesia. Mr Rusli menyelesaikan semua pendidikan tinggi formal di Curtin University, Australia Barat. Dia memegang gelar Doctor of Philosophy dalam Sistem Informasi.

2. Erik Meijer

Erik Meijer diangkat sebagai Direktur dan Chief Commercial Officer pada bulan Juni 2012. Dia memiliki keseluruhan 20 tahun pengalaman industri telekomunikasi. Dia menghabiskan 14 tahun bekerja di Telkomsel dalam peran semakin senior di daerah komersial sampai tingkat VP (Penjualan dan Pemasaran), memimpin inisiatif untuk 3G Telkomsel ketika diperkenalkan pada tahun 2006. Dalam 5 tahun terakhir, ia bekerja di Bakrie Telkom dalam peran CCO dan Wakil CEO. Mr Meijer kegiatan lain termasuk Direktur Nasional Dewan Asosiasi Pemasaran Indonesia (IMA), sebuah organisasi non-pemerintah dan anggota dari World Marketing Association dan Asia Pasifik Marketing Federation, Pendiri Anggota Dewan Asosiasi Pengiklan Indonesia (APPINA; Asosiasi Consists Pengiklan Indonesia), Diberikan Lifetime Achievement Award pada Indonesia Cellular Awards 2007, dan juga dosen tamu reguler di beberapa perguruan tinggi dan pembicara di berbagai seminar dan konferensi.

3. Fadzri Santosa
Fadzri Sentosa telah menjadi Direktur sejak Juni 2007 dan Direktur dan Chief Wholesale dan Chief Infrastruktur sejak Juni 2009. Saat ini, beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa jabatan di Perusahaan, termasuk sebagai anggota Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media sejak tahun 2005 sampai 2009, Group Head National Card dan Channel Management sejak 2006 hingga 2007, Senior Vice President bidang Commerce, Jabotabek dari 2005 ke 2006 dan Senior Vice President bidang Cellular Sales dari tahun 2003 sampai dengan 2004, anggota dari Direksi Satelindo pada tahun 2003 dan anggota Dewan Direktur IM3 2002-2003. Beliau memperoleh gelar Magister Manajemen Bisnis Internasional dari University of Technology, Sydney pada tahun 2001 dan gelar Sarjana Teknik Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986.
4. Stefan Carlsson
Mr Stefan Carlsson adalah Direktur dan Chief Financial Officer efektif sejak 1 September 2011. Dia memiliki pengalaman dalam industri telekomunikasi besar sebagai COA dan CFO. Pada Januari - Agustus 2011, Mr Carlsson sebagai Chief Advisor Operasi untuk Qtel International / wi-suku Filipina, dan pada 2006-2010, ia adalah seorang CFO di DiGi.com Bhd & DiGi Telecommunications Sdn Bhd - Malaysia.Pada 2004 - 2006, Mr Carlsson bekerja untuk Telenor Pakistan Pvt. Ltd sebagai CFO, 2001 - 2004, sebagai CFO di Telenor Ponsel Sverige (TMS) & Djuice, Swedia. Mr Carlsson menerima MSc Bisnis dan Ekonomi dari Universitas Uppsala Swedia - Bursa Studies, University of Central Florida - Amerika Serikat, Studi Keuangan dan Investasi, juga Studies in Business Administration di University of Stockholm - Swedia.
5. Hans C. Moritz
Hans C. Moritz menjabat sebagai Direktur dan Chief Technology Officer efektif 1 Mei 2011. Dia curently menjabat sebagai Head of Corporate Kantor Proyek Vodafone India sejak tahun 2009 - sekarang, Direktur Operasi Grup Africa / CTO - Zain Uganda pada 2006-2009, CTO - Zain Uganda pada 2004-2009, COO - Planet Media Group 2003 - 2004 GM Unit Bisnis Jaringan Broadband - KPN Telecom pada 2001 - 2003, COO - Base di 1998 - 2000 dan Direktur Operasi - KPN Asia, Indonesia pada 1994-1997. Hans menerima tiga Gelar Sarjana dari Universitas HBO, Belanda jurusan Elektronika, Umpan balik dan Sistem Pengendalian dan Pengelolaan Air. Meraih gelar Master di bidang Matematika di universitas yang sama.

3.2    Tipe Organisasi
Tipe  organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk. Lebih condong ke organisasi fungsional karena pengorganisasian dalam perusahaan ini berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus dilaksanakan oleh tiap bagian dalam perusahaan. Selain itu juga, perusahaan mempunyai pembidangan tugas yang dapat digariskan secara tegas, misalnya dalam perusahaan ini terdapat bagian Customer Service (CS), Channel and Distribution, dan Marketing.



2.3  Budaya Organisasi
Smircich dan Calas (1987)  menyatakan bahwa budaya dapat diuji sebagai sebuah variabel atau suatu metafora dasar (root metaphor). Bila dipandang sebagai suatu variabel eksternal, budaya adalah sesuatu yang dibawa masuk ke dalam organisasi. Bila dibatasi sebagai suatu variabel internal, penekanannya diletakkan pada wujud- wujud budaya (ritual, kisah- kisah, dan sebagainya) yang dikembangkan dalam organisasi.
Budaya organisasi perusahaan Indosat bila dianggap sebagai variabel eksternal dapat dilihat dari rutinitas anggota organisasi yang berpakaian casual saat bekerja di kantor (kecuali bagian/ divisi CS yang memang harus selalu berseragam), dan model bangunan/ design ruang eksterior maupun interior gedung yang cenderung modern minimalis (tampak dari ruang galeri Indosat). Hal- hal seperti ini tentunya merupakan suatu adopsi dari “luar” (bukan jawa dan bukan Indonesia), karena perusahaan ini pada hakekatnya adalah perusahaan internasional.
Budaya organisasi perusahaan indosat apabila dianngap sebagai variabel internal dapat dilihat dari aktivitas rutin, atau berkala, maupun kondisional. Kebiasaan saling sapa antar anggota organisasi, sebutan kepada atasan tidak selalu/ melulu “bapak/ ibu” tapi bisa “mas/ mbak”, pelayanan konsumen/ customer dan tamu yang ramah serta bersahabat sebagai wujud dari salah satu misi untuk memberikan kualitas perlayanan bagi pelanggan, rapat anggota tidak melulu di kantor, bisa diadakan di luar kantor tergantung situasi, kondisi, dan kebutuhan.   Untuk ritual, biasanya dalam organisasi ini ada morning briefing untuk bagian tertentu seperti customer service yang selalu dilakukan setiap pagi sebelum kantor melakukan pelayanan, dan peringatan ulang tahun untuk setiap karyawan yang ada di sana dilakukan seperti layaknya anak- anak remaja kebanyakan, yaitu dibasahi dengan air, tapi di sini dengan cara menceburkan orang tersebut ke dalam kolam kecil dan ada di dekat area parkir.


2.4  Aliran Informasi dalam Organisasi
Guetzkow (1965) dalam Pace dan Faules (2010: 171- 173),
menyatakan bahwa aliran informasi dalam suatu organisasi dapat terjadi dalam tiga cara: serentak, berurutan, atau kombinasi dari kedua cara ini.... Bila semua anggota departemen, fakultas atau bagian- bagian lain menerima suatu informasi, dalam waktu yang bersamaan, proses ini disebut penyebaran pesan secara serentak...penyebaran informasi berurutan meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik, ...; dalam hal ini setiap individu kecuali orang ke-1 (sumber pesan), mula- mula menginterpretasikan pesan yang diterimanya dan kemudian meneruskan hasil interpretasinya kepada orang berikutnya dalam rangkaian tersebut.    
          Perussahaan Indosat menerapkan aliran informasi dengan cara kombinasi, yaitu serentak dan atau berurutan. Jadi, kadang kala serentak, kadang kala berurutan, dan kadang serentak serta berurutan. Misalnya, informasi/ pesan dari head of sales area (sumber) langsung mengalir serentak kepada customer service (CS), channel and distribution, dan marketing VAS and community (bisa satu pesan yang sama secara serentak, dan bisa beberapa pesan berbeda namun secara serentak). Apabila beberapa pesan berbeda secara serentak yang telah diterima oleh tiga bagian ini, maka kalo memang harus pesan tersebut diteruskan kepada bawahan, maka masing- masing mereka akan meneruskan pesan tersebut secara serentak pula atau bisa sendiri- sendiri karena muatan/ isi pesannya berbeda (setelah melaluhi penginterpretasian pihak ke dua (atasan mereka)). 
           
              
          Pola aliran informasi dalam perusahaan Indosat cenderung menunjukkan pola roda.
Pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi yang disedikan oleh anggota organisasi lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya...., pola roda memungkinkan pengawasan yang lebih baik atas aliran pesan, kemunculan seorang pemimpin bisa lebih cepat dan organisasi lebih stabil, menunjukkan kecermatan tinggi dalam pemecahan masalah, cepat dalam memecahkan masalah, tetapi terlihat cenderung mengalami kelebihan beban pesan dan pekerjaan (Pace & Faules, 2010: 174- 176).
       
          Masalah keterbukaan informasi kepada publik, penulis menilai masih kurang. Informasi- informasi tertentu tidak bisa diberikan oleh pihak pimpinan indosat kepada masyarakat dengan jelas atau bahkan sama sekali, seperti yang berkaitan dengan struktur organisasi perusahaan, angka-angka, dll. Untuk beberapa hal, misalnya jika seseorang atau sekolompok orang yang ingin menyebarkan angket/ kuesioner untuk penelitian tertentu (padahal bukan untuk maksud yang tidak baik), contohnya untuk kegiatan akademik, mereka tidak bisa memastikan karena harus izin terlebih dahulu kepada pihak HRD provinsi. Inilah yang dialami oleh penulis. Angket penulis dianggap mengandung muatan yang sangat privacy sehingga harus dilaporkan terlebih dahulu, padahal menurut penulis tidaklah demikian.

2.5  Dinamika Kelompok dan Team Work
“Interaksi antara kebutuhan- kebutuhan perorangan, tujuan dan peranan kelompok, norma- norma dan konflik dalam berfungsinya kelompok, kita namakan dinamika kelompok” (Pace & Faules, 2010: 318). Dinamika kelompok dalam anggota organisasi perusahaan Indonesia cukup baik apabila dilihat dari peranan fungsional seperti yang dikemukakan Benne dan Sheats (1948) dalam Pace & Faules (2010: 319). Peranan tugas dan peranan pemeliharaan dilakukan dengan maksimal, sedangkan peranan mengganggu berusaha untuk ditekan/ tidak dikembangkan. Anggota- anggota kelompok yang terhimpun dalam divisi- divisi atau bagian- bagian di perusahaan indosat merasa saling memiliki, bersama- sama dan kompak dalam menyelesaikan tugas. Mereka saling aktif bertukar informasi, seperti dalam meeting atau briefing, dll.

2.6  Konflik dalam Organisasi
Forst dan Wilmot (1978) dalam Pace & Faules (2010: 369), “ konflik didefinisikan sebagai suatu ‘perjuangan yang dieksprsikan antara sekurang- kurangnya dua pihak yang saling bergantung, yang mempersepsi tujuan- tujuan yang  tidak sepadan, imbalan yang langka, dan gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka’”. Untuk masalah ini, penulis merasa sangat menyesal sebab belum bisa mendapatkan data karena beberapa alasan. Tapi, jika dilihat sekilas (menurut pandangan penulis) dan menurut salah satu anggota komunitas indosat menyatakan bahwa semua dalam keadaan baik- baik saja, tidak/ belum pernah ada konflik, hanya perbedaan- perbedaan pendapat dari beberapa anggota saat rapat bersama.

2.7  Iklim Komunikasi Organisasi
Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi- persepsi atas unsur- unsur organisasi dan pengaruh unsur- unsur tersebut terhadap komunikasi” (Pace & Faules, 2010: 149). Iklim komunikasi organisasi dalam perusahaan Indosat secara umum baik dan kondusif karena peneliti melihat hambatan dalam komunikasi seperti penyebaran informasi (tentang apapun dan kepada siapapun) dapat ditanggulangi dengan bantuan berbagai media yang telah ada dan berkembang seperti e-mail dan teleconveren (minimal bisa mempercepat akses informasi dan keakuratan informasi bagi mereka yang bermobilitas tinggi). Karyawan- karyawan terlihat cukup ramah, akrab, dan bersahabat, baik kepada customer, maupun rekan- rekan kerja mereka, karena peneliti mendapati mereka saling berbincang dengan asyik saat loket sepi, dan melayani customer dengan baik saat loket ramai. Suasana jujur dan keterbukaan di antara mereka juga dapat diketahui dari sini, kecuali untuk beberapa hal yang memang harus dirahasiakan, seperti hasil rapat pimpinan yang memang belum waktunya untuk dipublikasi, dan tidak ada satupun yang bisa menentangnya ketika itu telah ditentukan (biasanya untuk rolling karyawan, mutasi, dsb). Kepercayaan coba ditanamkan dengan baik oleh atasan kepada bawahan agar mereka juga percara kepada atasannya dan dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Misalnya, untuk pencairan dana yang sangat besarpun, pemimpin mempercayakan hal itu kepada mereka yang bertugas.

2.8  Teknologi Informasi dalam Organisasi
Isu- isu yang diperhitungkan anggota organisasi dalam hubungannya dengan penggunaan teknologi komunikasi baru menyangkut penggunaan medium baru tersebutdan juga kemampuan- kemampuan teknisnya” (Pace & Faules, 2010: 247). Hal ini juga terjadi dalam organisasi perusahaan Indosat.
Petinggi- petinggi kantor sales area Kediri lebih memilih menggunakan media elektronik yang ada kaitannya dengan komputer dan internet untuk pengolahan, penyampaian, dan penyebarluasan pesan (apapun isi dan fungsi pesannya). Email sudah seperti memorandum maupun buku agenda/ buku catatan bagi siapapun (utama para CS), terlebih lagi para pimpinan. Teleconverence telah menggantikan rapat/ meeting biasa/ konvensional yang cenderung dianggap tradisional di zaman ini. Mereka, melaluhi beliau (petinggi marketing VAS & community) berpendapat kalau hal ini lebih efektif efisien. Contoh yang sering disebut adalah berkenaan dengan kecepatan, ketepatan, kepraktisan, kemudahan, dan murah.

2.9  Individu dalam Organisasi
Analisis terhadap perubahan individu dalam organisasi perusahaan Indosat diwujudkan melaluhi kegiatan salah satunya adalah pelatihan bagi karyawan. Ada pelatihan yang rutin / berkala diadakan untuk divisi/ bagian tertentu, seperti CS. Ada juga yang bersifat situasional atau kondisional jika dianggap perlu. Pengisi pelatihan bisa dari interen kantor itu sendiri atau dari kantor pusat. Hal pokok adalah pihak penentu kebijakan telah membuat dan mengkondisikan orang- orang yang menjadi karyawan itu bekerja sesuai bidang/ keahliannya. Mereka dikondisikan untuk harus mau dan bisa. Untuk beberapa hal yang masih dianggap kurang, maka mereka bisa belajar dari yang lebih senior. Penulis belum dapat memperoleh informasi lebih yang dapat dikumpulkan untuk diolah mengenai hal ini.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Analisis mengenai komunikasi organisasi suatu perusahaan, tidak bisa lepas dari analisis setiap komponen penyusun yang lebih spesifik di dalamnya, seperti jenis/ tipe organisasi, iklim organisasi, aliran komunikasi, teknologi informasi, konflik, dinamika kelompok dan team work, budaya organisasi, serta analisis individu, untuk dapat memberikan gambaran holistik dan akurat. Hal ini dapat dilakukan oleh intern perusahaan itu sendiri, maupun ekstern, melaluhi lembaga khusus yang bertugas meevaluasi perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, baik yang berskala lokal, regional, nasional, maupun  internasional.
Komunikasi organisasi dalam perusahaan PT. Indosat, Tbk. Secara umum dapat dikategorikan baik karena mempunyai struktur dan alur yang jelas, lancar, real time, dan bermediasi, terutama dengan teknologi informasi dan komunikasi masa kini. Ini bisa tercapai karena perusahaan berusaha memaksimalkan semua potensi yang ada dengan semangat, optimisme, dan langkah yang lebih lebar serta cepat. Ini akan bisa ditingkatkan lagi dengan evaluasi rutin dan upaya- upaya lain penstabilan yang menuju ke arah lebih positif.

3.3    Saran
1.    Penulis mengharapkan untuk pengkajian yang lebih intens tentang misi perusahaan yang dapat dinilai sekilas kurang memperhatikan karyawan, karena fokus utama pada konsumen.
2.    Penulis berharap agar pihak- pihak atasan perusahaan untuk lebih menyambut baik kepada para akademisi yang ingin melakukan penelitian karena ini akan terjalin kerjasama yang baik antar dua belah pihak, dan pada akhirnya juga akan menguntungkan semuanya.


DAFTAR PUSTAKA

Jauhari, H. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi, Laporan, Makalah, Proposal, Skripsi, Tesis. Bandung: Pustaka Setia.
Pace, R. Wayne & Faules, Don F.. (2010). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Cetakan Ketujuh. Bandung: Remaja Rosda Karya.
http://www.indosat.com  (diakses 13 Juni 2013)



ANGKET


 1.      BUDAYA ORGANISASI

Petunjuk Pengisian Angket :
Di bawah ini Anda akan menjumpai sejumlah pernyataan yang menggambarkan tentang budaya organisasi di perusahaan Anda. Lalu, Anda diminta untuk membubuhkan tanda check list (v) pada kolom yang telah disediakan untuk pilihan respon yang menurut Anda paling tepat/ sesuai dengan diri, kondisi, perasaan, dan pikiran Anda. Berikan respon dengan sejujur dan selugas mungkin sebagai cerminan penilaian diri anda, bukan atas penilaian orang lain. Usahakan semua pernyataan yang telah tertulis di sini dapat Anda respon keseluruhan dan tidak ada yang terlewatkan sesuai dengan waktu yang disediakan peneliti (waktu max. 5 menit). Perlu diketahui bahwa tidak ada respon Anda yang akan dinilai benar atau salah oleh peneliti. Sebelum menyelesaikan bagian ini, Anda diminta untuk tidak membuka lembar/ bagian selanjutnya.

Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS   = Tidak Setuju
RG = Ragu-Ragu
S     = Setuju
SS   = Sangat Setuju

NO.
PERNYATAAN
RESPON
STS
TS
RG
S
SS
1.
Saya memahami moto, visi, misi, dan tujuan organisasi/ perusahaan ini dengan baik.





2.
Saya pernah mendapat cerita- cerita tentang seorang sosok dalam organisasi/  perusahaan yang dapat menginspirasi saya secara pribadi.





3.
Organisasi/ perusahaan selalu merayakan kegiatan ulang tahun, dan atau syukuran atas keberhasilan- keberhasilan yang telah diraih perusahaan.





4.
Organisasi/ perusahaan selalu melakukan kegiatan family day, liburan bersama, atau kegiatan sejenis secara berkala yang bernuansa akrab dan penuh canda tawa/ kegembiraan.





5.
Organisasi/ perusahaan secara berkala melakukan sarasehan/ temu wicara atau sejenisnya yang melibatkan seluruh anggota organisasi/ karyawan perusahaan untuk bertukar pikiran mengenai kemajuan organisasi/ perusahaan.





6.
Organisasi/ perusahaan secara berkala melakukan kegiatan sosial dan keagamaan (atau sekadar mengingatkan) untuk seluruh anggota/ karyawan guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan pribadi sesuai dengan agama yang dianut.





7.
Anggota/ karyawan organisasi/ perusahaan tidak lupa memberi salam dan bahkan menjamu dengan baik setiap tamu/ customer/ pelanggan yang datang.





8.
Saya selalu menyapa/ mengucapkan salam saat bertemu dengan atasan.





9.
Organisasi/ perusahaan setiap saat mengingatkan anggota/ karyawan untuk selalu berpakaian seragam yang bersih, rapi, dan beratribut lengkap (contohnya name tag, dll.).





10.
Pada umumnya, anggota/ karyawan organisasi/ perusahaan ini mempunyai kedisiplinan yang tinggi, baik dalam pergaulan, kedatangan bekerja dan pelayanan kepada konsumen.





11.
Saya cukup mengetahui mengenai sejarah awal hingga perkembangan organisasi/ perusahaan dan beberapa filosofi- filosofi (makna- makna/ pemahaman/ pengertian mendasar) organisasi/ perusahaan (misalnya latar belakang berdirinya organisasi/ perusahaan atau cita- cita awal pendiri organisasi/ perusahaan, dsb.).





12.
Tata tertib/ aturan organisasi/ perusahaan  diberlakukan secara bijaksana, baik kepada anggota/ karyawan dan juga atasanitu  sendiri.





13.
Atasan/ petinggi/ pimpinan dalam organisasi/ perusahaan ini menunjukkan keteladanan yang baik sehingga layak menjadi panutan bagi anggota/ karyawan.





14.
Ada semacam program peningkatan kompetensi keahlian bagi anggota/ karyawan dalam organisasi/ perusahaan ini, seperti seminar/ pelatihan/ workshop, studi lanjutan, atau pelatihan keterampilan, dll.





15.
Anggota/ karyawan diapresiasi (diakui) kerja keras/ pertasinya oleh pimpinan organisasi/ perusahaan (misalnya: ucapan terimakasih/ pujian langsung secara lisan maupun tulisan, pemberian bonus/ hadiah, piagam penghargaan/ sertifikat, dll.).






Terimakasih Anda telah menyelesaikan bagian ini. Pastikan setiap pernyataan yang ada telah Anda respon dan Tidak ada yang terlewatkan. Silakan melanjutkan ke bagian berikutnya.



2.      ALIRAN INFORMASI

Petunjuk Pengisian Angket :
Kali ini berkenaan dengan aliran infoprmasi dalam organisasi/ perusahaan. Anda tentu menerima informasi dari berbagai sumber dalam organisasi/ perusahaan Anda saat ini. Pada setiap sumber yang tercantum dalam pernyataan di bawah ini, Anda diminta untuk memberikan respon dengan tanda check-list (v) yang menunjukkan jumlah informasi yang selama ini Anda terima dari masing- masing sumber tersebut. Waktu ma. 3 menit.

Keterangan :
SS      = Sangat Sedikit
S        = Sedikit
L       = Lumayan
B       = Banyak
SB     = Sangat Banyak

NO.
PERNYATAAN
RESPON
SS
S
L
B
SB
1.
Penyelia atau supervisor langsung.





2.
Rekan- rekan sekerja dalam satu unit/ bagian/ divisi Anda.





3.
Rekan- rekan sekerja luar satu unit/ bagian/ divisi Anda.





4.
Manajer dari penyelia/ supervisor Anda langsung.





5.
Manajer atas (top management).





6.
Bawahan (bila Anda punya bawahan, bila tidak punya kosongi saja untuk respon pernyataan ini)





7.
Komunikasi tertulis (newsletter, memo, surat, dsb.).





8.
Komunikasi elektronik (e-mail, video, telepon, dsb.).












Sekarang, Anda diminta untuk memberikan respon dengan tanda check-list (v) yang menunjukkan jumlah informasi yang ingin Anda terima dari masing- masing sumber berikut ini.

NO.
PERNYATAAN
RESPON
SS
S
L
B
SB
1.
Penyelia atau supervisor langsung.





2.
Rekan- rekan sekerja dalam satu unit/ bagian/ divisi Anda.





3.
Rekan- rekan sekerja luar satu unit/ bagian/ divisi Anda.





4.
Manajer dari penyelia/ supervisor Anda langsung.





5.
Manajer atas (top management).





6.
Bawahan (bila Anda punya bawahan, bila tidak punya kosongi saja untuk respon pernyataan ini)





7.
Komunikasi tertulis (newsletter, memo, surat, dsb.).





8.
Komunikasi elektronik (e-mail, video, telepon, dsb.).






Terimakasih, Anda telah menyelesaikan bagian ini. Selanjutnya, silakan lanjutkan ke bagian berikutnya.



3.      DINAMIKA KELOMPOK DAN TEAM WORK

Petunjuk Pengisian Angket :
Di bawah ini Anda akan menjumpai sejumlah pernyataan yang menggambarkan tentang dinamika kelompok dan team work organisasi di perusahaan Anda. Lalu, Anda diminta untuk membubuhkan tanda check list (v) pada kolom yang telah disediakan untuk pilihan respon yang menurut Anda paling tepat/ sesuai dengan diri, kondisi/ keadaan, perasaan, dan pikiran Anda. Berikan respon dengan sejujur dan selugas mungkin sebagai cerminan penilaian diri anda, bukan atas penilaian orang lain. Usahakan semua pernyataan yang telah tertulis di sini dapat Anda respon keseluruhan dan tidak ada yang terlewatkan sesuai dengan waktu yang disediakan peneliti (waktu max. 3 menit). Perlu diketahui bahwa tidak ada respon Anda yang akan dinilai benar atau salah oleh peneliti. Sebelum menyelesaikan bagian ini, Anda diminta untuk tidak melanjutkan ke bagian berikutnya.

Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS   = Tidak Setuju
RG = Ragu-Ragu
S     = Setuju
SS   = Sangat Setuju

NO.
PERNYATAAN
RESPON
STS
TS
RG
S
SS
1.
Waktu pertama kali saya masuk sebagai anggota/ karyawan baru dalam organisasi/ perusahaan ini, saya diperkenalkan dengan anggota/ karyawan lain dari berbagai macam divisi/ bagian dalam organisasi/ perusahaan ini.





2.
Saat ini, saya telah mengenal dengan sangat baik rekan- rekan sekerja dalam satu unit/ bagian/ divisi dalam organisasi/ perusahaan ini.





3.
Saat ini, saya telah mengenal dengan cukup baik tekan- rekan sekerja luar satu unit/ bagian/ divisi dalam organisasi/ perusahaan ini.





4.
Saya merasa rekan- rekan satu unit/ bagian/ divisi dalam organisasi/ perusahaan ini seperti layaknya keluarga saya sendiri.





5.
Saya dapat bekerja sama dengan cukup baik dengan rekan- rekan luar unit/ bagian/ divisi saya.





6.
Ketika suatu saat nanti terjadi ketidak cocokan dalam beberapa hal dengan rekan- rekan saya satu unit/ bagian/ divisi, maka saya akan lebih memilih untuk mengajukan mutasi atau mengundurkan diri.





7.
Saya lebih memilih pembagian kerja berdasarkan kemampuan masing- masing anggota organisasi/ perusahaan dari pada mengerjakan semua bersama- sama.





8.
Ketika dalam satu kelompok, saya lebih memilih untuk melebur dalam kelompokku dari pada menonjolkan diri secara pribadi.






Terimakasih, Anda telah menyelesaikan bagian ini. Selanjutnya, silakan melanjutkan ke bagian berikutnya.



4.      KONFLIK DALAM ORGANISASI

Petunjuk Pengisian Angket :
Di bawah ini Anda akan menjumpai sejumlah pernyataan yang menggambarkan tentang konflik dan komunikasi organisasi di perusahaan Anda. Lalu, Anda diminta untuk membubuhkan tanda check list (v) pada kolom yang telah disediakan untuk pilihan respon yang menurut Anda paling tepat/ sesuai dengan diri, kondisi/ keadaan, perasaan, dan pikiran Anda. Berikan respon dengan sejujur dan selugas mungkin sebagai cerminan penilaian diri anda, bukan atas penilaian orang lain. Usahakan semua pernyataan yang telah tertulis di sini dapat Anda respon keseluruhan dan tidak ada yang terlewatkan sesuai dengan waktu yang disediakan peneliti (waktu max. 3 menit). Perlu diketahui bahwa tidak ada respon Anda yang akan dinilai benar atau salah oleh peneliti. Sebelum menyelesaikan bagian ini, Anda diminta untuk tidak melanjutkan ke bagian berikutnya.

Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS   = Tidak Setuju
RG = Ragu-Ragu
S     = Setuju
SS   = Sangat Setuju

NO.
PERNYATAAN
RESPON
STS
TS
RG
S
SS
1.
Saya lebih suka menghindari konflik





2.
Setiap terjadi perbedaan pendapat tidak sampai terjadi permusuhan diantara karyawan





3.
Jika terjadi masalah antar karyawan dapat dibicarakan bersama dengan atasan untuk mencari solusi yang terbaik.





4.
Atasan kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan.





5.
Dalam organisasi/ perusahaan ini sering timbul isu- isu yang tidak bertanggung jawab.  





6.
Perusahaan membiarkan isu- isu yang dianggap tidak penting.





7.
Rekan saya cukup sering terlibat cecok dengan sesama rekan lain dalam organisasi/ perusahaan.





8.
Ada perbedaan yang tidak bisa disatukan antar pegawai yang beda divisi.






Terimakasih, Anda telah menyelesaikan bagian ini. Selanjutnya, silakan melanjutkan ke bagian berikutnya





5.      IKLIM ORGANISASI

Petunjuk Pengisian Angket :
Di bawah ini Anda akan menjumpai sejumlah pernyataan yang menggambarkan tentang iklim organisasi di perusahaan Anda. Lalu, Anda diminta untuk membubuhkan tanda check list (v) pada kolom yang telah disediakan untuk pilihan respon yang menurut Anda paling tepat/ sesuai dengan diri, kondisi/ keadaan, perasaan, dan pikiran Anda. Berikan respon dengan sejujur dan selugas mungkin sebagai cerminan penilaian diri anda, bukan atas penilaian orang lain. Usahakan semua pernyataan yang telah tertulis di sini dapat Anda respon keseluruhan dan tidak ada yang terlewatkan sesuai dengan waktu yang disediakan peneliti (waktu max. 3 menit). Perlu diketahui bahwa tidak ada respon Anda yang akan dinilai benar atau salah oleh peneliti. Sebelum menyelesaikan bagian ini, Anda diminta untuk tidak melanjutkan ke bagian berikutnya.

Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS   = Tidak Setuju
RG = Ragu-Ragu
S     = Setuju
SS   = Sangat Setuju

NO.
PERNYATAAN
RESPON
STS
TS
RG
S
SS
1.
Suasana damai dan tenteram yang diciptakan dalam organisasi/ perusahaan ini membuat saya nyaman.





2.
Saya merasa bersemangat dengan keadaan kantor perusahaan ini bersih, dan rapi.





3.
Lingkungan organisasi/ perusahaan ini aman dari gangguan





4.
Saya berkompetisi dengan sportif dalam organisasi/ perusahaan ini dan begitu pula rekan- rekan saya.





5.
Suasana umum yang jujur dan terbuka tampaknya mewarnai hubungan antaranggota/ karyawan/ pegawai dalam organisasi/ perusahaan ini.





6.
Cukup sering terjadi perbedaan pandangan (dalam percakapan waktu istirahat makan siang) antar karyawan senior dan junior tentang sosok manajer/ penyelia/ supervisor perusahaan.





7.
Organisasi/ perusahaan ini membuat saya merasa baik- baik saja walau saat krisis.





8.
Organisasi/ perusahaan ini menyedian waktu istirahat yang memadai.





9.
Saya merasa sedikit tertekan berkerja di sini (untuk beberapa hal tertentu).





10.
Saya merasa menjadi bagian dari perusahaan, dan saya pikir teman- teman saya juga merasa demikian.






Terimakasih, Anda telah menyelesaikan seluruh bagian ini, dan memberikan respon dengan lugas atas semua kuesioner yang penulis berikan. Semoga bermanfaat.


Lampiran









1 komentar:

  1. Harrah's Resort Casino & Spa - MapYRO
    Casino & Hotel Reno. 777 Harrah's Rincon Way, Funner, NV 89449. Directions 청주 출장샵 · (702) 828-5000. 경상남도 출장샵 Toll Free: 평택 출장마사지 828-WINNER.com. Find reviews and discounts for 통영 출장안마 AAA/AARP 대전광역 출장안마 members, seniors,

    BalasHapus